Flowchart
merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar
proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan
demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar
proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart
ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan
poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat
dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram
(programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahsa pemrograman.
Flowchart dari pencatatan pembelian tunai perusahaan ke supplier
Prosedur
Pembelian Tunai:
- Bagian Gudang yang biasanya
membutuhkan barang, membuat SPP (Surat Permintaan Pembelian) rangkap 2.
Lembar 1dikirim ke Bagian Pembelian, dan lembar 2 disimpan oleh Bagian
Gudang sebagai arsip.
- Bagian Pembelian menerima SPP lembar 1
dari Bagian Gudang. Berdasarkan SPP lembar 1, maka Bagian Pembelian
membuat SPPH.
- SPPH tersebut dikirimkan ke Bagian
Supplier. Dan Supplier membuat SPH. SPH tersebut dikirimkan ke Bagian
Pembelian. Berdasarkan SPH tersebut, Bagian Pembelian membuat SDP (Surat
Daftar Pembelian) dikirim ke Pimpinan untuk mendapat persetujuan.
- Jika Pimpinan menyetujui SDP tersebut,
makaSDP yang telah disetujui dikirimkan kembali ke Bagian Pembelian. Jika
tidak, maka kembali ke transaksi awal.
- Berdasarkan SDP yang sudah disetujui,
Bagian Pembelian membuat SOP (Surat Order Pembelian) rangkap 4. Lembar
ke-1dikirim kepada Supplier. Lembar ke-2 dikirim ke Bagian Keuangan.
Lembar ke-3 dikirim ke Bagian Gudang dan lembar ke-4 disimpan sebagai
arsip.
- Supplier menerima SOP lembar ke-1 dari
Bagian Pembelian. Kemudian Supplier membuat faktur rangkap 2. Lembar ke-1
dikirim beserta barang pesanan ke Bagian Pembelian. Lembar ke-2 disimpan
sebagai arsip.
- Bagian Pembelian menerima faktur
beserta barang pesanan dari Supplier. Kemudian, faktur dan barang dikirim
ke Bagian Gudang.
- Bagian Gudang menerima barang dan
mencatat barang masuk berdasarkan SOP lembar ke-3 dan membuat LPB (Laporan
Penerimaan Barang) rangkap 3. Lembar ke-1 dikirimkan ke Bagian Pembelian.
Lembar ke-2 dan Faktur dikirim ke BagianKeuangan. Dan lembar ke-3 disimpan
sebagai arsip.
- Bagian Keuangan menerima SOP lembar
ke-2 dan, Faktur serta LPB lembar ke-2 dari Bagian Gudang.
- Berdasarkan SOP lembar ke-2, Faktur
dari Bagian Pembelian serta LPB lembar ke-2, Bagian Keuangan melakukan
pembayaran kepada Bagian Supplier.
- Bagian Supplier menerima uang dari
Bagian Keuangan. Supplier membuat Faktur Lunas rangkap 2. Lembar ke-1
dikirmkan ke Bagian Keuangan dan lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.
- Bagian Keuangan menerima faktur lunas. Berdasarkan faktur lunas tersebut, Bagian Keuangan membuat Laporan Pembayaran Tunai rangkap 2. Lembar ke-1 dikirimkan ke Pimpinan dan lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.
0 comments:
Post a Comment